Tingkatkan Mutu Pendidikan Ratusan Kepala Sekolah di Loteng Di SK Tugaskan
Lombok Tengah sinarlomboknews, Demi meningkat mutu pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Dinas Pendidikan melakukan upaya penyegaran dengan membuatkan SK Tugas terhadap ratusan kepala sekolah. Selain itu, Dinas Pendidikan juga memaparkan pemahaman tugas utama yang harus benar-benar dijalani. "Setelah kami buatkan SK tugas kepada ratusan kepala sekolah, kami juga memberikan pemahaman terkait tugas utama kepala sekolah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Loteng, HL. Muliawan, usai menyerahkan SK tugas Kepala Sekolah, Selasa (14/01).
Disampaikannya, SK tugas yang dibuatkan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab para kepala sekolah untuk melakukan 2 tugas pokok. Tugas tersebut yakni, Tugas kepala sekolah dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaat-kan secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. "Tugas pokok dari segi manajerial itu adalah Menyusun perencanaan sekolah, Mengelola program pembelajaran, Mengelola kesiswaan, Mengelola sarana dan prasarana, Mengelola personal sekolah, Mengelola keuangan sekolah, Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, Mengelola administrasi sekolah, Mengelola sistem informasi sekolah, Mengevaluasi program sekolah, dan Memimpin sekolah," sebutnya.
Selain tugas manajerial, lanjutnya, kepala sekolah juga memiliki tugas pokok melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil pendidikan di sekolah. "Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan Merencanakan program supervisi, Melaksanakan program supervisi, dan Menindaklanjuti program supervisi," ungkapnya.
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar sekolah memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukung jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa. "Tugas Kewirausahaan ini sangat penting. Karenanya, kita harus memberikan wawasan tentang itu kepada peserta didik. Kalau semua kepala sekolah melakukan 3 hal itu dan didukung dengan keteladanan maka dunia pendidikan akan maju," yakinnya.
Disebutkannya, kepala sekolah yang diberikan SK tugas sebanyak 136 orang dari 12 Kecamatan yang ada di Loteng. Didominasi kepala SD sebanyak 121kepala sekolah, SMP sebanyak 15 kepala sekolah. "Selain membuatkan SK kepada kepala sekolah. Kami juga membuatkan SK kepada 30 pengawas dan 1 SK tugas kepada SKB," tuturnya.
Lebih jauh disampaikan, para kepala sekolah, pengawas, maupun SKB yang dibuatkan SK tugas sudah diverifikasi semua oleh UPT masing-masing Kecamatan. Artinya, pihak UPT telah menyerap mana yang layak untuk digodok. Semua juga sudah ada penilaiannya masing-masing dan layak dibuatkan SK. "Paling banyak yang kita buatkan SK itu dari Kecamatan Pujut, ada 19 orang. Dibuatkannya SK tugas ini juga dengan tujuan agar semua sekolah di Loteng tidak ada yang kosong. Secara struktur terisi semua. Mereka yang mengisi dan yang telah dibuatkan SK adalah orang yang terbaik untuk mewujudkan keinginan Menteri Pendidikan, yakni merdeka belajar," ujarnya. (Sln-02)
Lombok Tengah sinarlomboknews, Demi meningkat mutu pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Dinas Pendidikan melakukan upaya penyegaran dengan membuatkan SK Tugas terhadap ratusan kepala sekolah. Selain itu, Dinas Pendidikan juga memaparkan pemahaman tugas utama yang harus benar-benar dijalani. "Setelah kami buatkan SK tugas kepada ratusan kepala sekolah, kami juga memberikan pemahaman terkait tugas utama kepala sekolah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Loteng, HL. Muliawan, usai menyerahkan SK tugas Kepala Sekolah, Selasa (14/01).
Disampaikannya, SK tugas yang dibuatkan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab para kepala sekolah untuk melakukan 2 tugas pokok. Tugas tersebut yakni, Tugas kepala sekolah dalam bidang manajerial berkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan dimanfaat-kan secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. "Tugas pokok dari segi manajerial itu adalah Menyusun perencanaan sekolah, Mengelola program pembelajaran, Mengelola kesiswaan, Mengelola sarana dan prasarana, Mengelola personal sekolah, Mengelola keuangan sekolah, Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, Mengelola administrasi sekolah, Mengelola sistem informasi sekolah, Mengevaluasi program sekolah, dan Memimpin sekolah," sebutnya.
Selain tugas manajerial, lanjutnya, kepala sekolah juga memiliki tugas pokok melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil pendidikan di sekolah. "Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan Merencanakan program supervisi, Melaksanakan program supervisi, dan Menindaklanjuti program supervisi," ungkapnya.
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar sekolah memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukung jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa. "Tugas Kewirausahaan ini sangat penting. Karenanya, kita harus memberikan wawasan tentang itu kepada peserta didik. Kalau semua kepala sekolah melakukan 3 hal itu dan didukung dengan keteladanan maka dunia pendidikan akan maju," yakinnya.
Disebutkannya, kepala sekolah yang diberikan SK tugas sebanyak 136 orang dari 12 Kecamatan yang ada di Loteng. Didominasi kepala SD sebanyak 121kepala sekolah, SMP sebanyak 15 kepala sekolah. "Selain membuatkan SK kepada kepala sekolah. Kami juga membuatkan SK kepada 30 pengawas dan 1 SK tugas kepada SKB," tuturnya.
Lebih jauh disampaikan, para kepala sekolah, pengawas, maupun SKB yang dibuatkan SK tugas sudah diverifikasi semua oleh UPT masing-masing Kecamatan. Artinya, pihak UPT telah menyerap mana yang layak untuk digodok. Semua juga sudah ada penilaiannya masing-masing dan layak dibuatkan SK. "Paling banyak yang kita buatkan SK itu dari Kecamatan Pujut, ada 19 orang. Dibuatkannya SK tugas ini juga dengan tujuan agar semua sekolah di Loteng tidak ada yang kosong. Secara struktur terisi semua. Mereka yang mengisi dan yang telah dibuatkan SK adalah orang yang terbaik untuk mewujudkan keinginan Menteri Pendidikan, yakni merdeka belajar," ujarnya. (Sln-02)
Comments
Post a Comment