Ratusan Warga Masyarakat Nelayan Di Dusun Kuta III, Gusar Setelah Terima Surat Pengosongan Lahan Dan Geladak Tempat Bersandar Kapal Mereka Dari ITDC

Lombok Tengah sinarlomboknews, Ratusan warga masyarakat di Dusun Kuta III, gusar dan resah setelah mendapat surat dari pihak Itdc untuk mengosongkan lahan mereka dan geladak tempat bersandarnya kapal - kapal mereka oleh pihak Itdc ungkap kepala dusun Kuta 3 HL. Ahyar di kediamannya Dusun Kuta 3 tempat pertemuan membahas hal tersebut, 19-01.

Selanjutnya Ahyar mengatakan keberadaan kita sebagai nelayan tidak diperhatikan oleh pihak Itdc dianggap kita menggagu aktifitas pariwisata, seharusnya kita di berdayakan keberadaan kami yang menggantungkan hidup dari melaut, dan laut adalah mata pencaharian kami, sehingga kami bukan menolak untuk di gusur tempat geladak sandaran kapal - kapal kami tetapi kami minta untuk di carikan solusi yang manusiawi, karna kami adalah warga masyarakat Indonesia, dan minta hak - hak kami untuk hidup layak untuk dipikirkan juga tegasnya.
Lanjut Ahyar untuk Pengosongan lahan yang telah kami diami selama Bertahun-tahun bukan menolak untuk digusur baik lahan tempat tinggal kami dan geladak tempat sandaran kapal - kapal kami tetapi, mohon dicarikan tempat tinggal kami yang tidak terlalu jauh dari pantai sehingga kami tidak terlalu jauh dari lokasi kapal - kapal kami harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat L. Adi mengatakan jumlah kelompok nelayan di Dusun 3 Kuta, Desa Kuta Kecamatan Pujut ini ada 20 kelompok dan tiap kelompok masing-masing berjumlah 10 orang dan oleh dinas perikanan tiap tahun kami diberikan bantuan berupa peralatan untuk melaut untuk kelompok kelompok kami, dan itu tersebar di dua tempat yakni Dsn Gubuk Baru dan Dsn Gubuk Cili Dusun Kuta III, setelah menerima surat Pengosongan lahan sekitar 1,2 H itu untuk tempat tinggal kami kami gusar, bukan kami menolak tetapi kami minta direlokasi keempat yang layak, karna kami menggantukan hidup kami sebagai nelayan dan pemerintah daerah jangan pilih kasih seperti ditempat yang lainnya dan pihak Itdc tidak pernah sosialisasi tentang hal ini, tiba-tiba datang surat Pengosongan lahan segera pungkasnya.

Sementara itu Anggota dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten Lombok Tengah, L. Firmansyah mengatakan yang ditemui media sinarlomboknews, mengatakan pemerintah serta steikhoulder terkait untuk mencarikan solusi terbaik untuk mereka, dengan duduk bersama membahas persoalan tempat bersandarnya kapal - kapal mereka secara manusia dan beradap, supaya antara nelayan dengan pelaku wisata Bersinergi dengan baik jelasnya.

Selanjutnya Firmansyah mengatakan kalau persoalan lahan tempat tinggal mereka di Dsn Gubuk Baru dan Dsn Gubuk Cili ini mereka siap mengosongkan asalkan dicarikan tempat relokasi yang baru dan peran pemerintah bersama steikhoulder terkait untuk menjamin hak hidup mereka, intinya ada politikal will dari pemerintah Insya Allah bisa kok ungkap Anggota Dprd Kabupaten Lombok Tengah dari dapil Pujut - Praya Timur ini harapnya.

Sementara itu, Plt Kades Kuta Kecamatan Pujut, yang juga merupakan camat Pujut, L. Sungkul di tempat terpisah mengatakan sudah meminta kepada pihak Itdc untuk tidak serta merta melayangkan surat terkait pengosongan lahan baik untuk kapal bersandar maupun tempat tinggal mereka, tetapi dijelaskan dulu kepada warga dua kampung nelayan tersebut kenapa mereka , tidak boleh menempati tempat tersebut dan kemudian dijelaskan apa yang mau dibangun dan kapan akan dibangun jangka waktunya harus jelas dan kemana mereka akan dipindahkan dan ini harus dijelaskan karna mereka telah menempatkan tempat itu sudah puluhan tahun bahkan lebih ujarnya. (Sln-01)

Comments

Popular posts from this blog