2 Kg Sabu Masuk Melalui BIL, BNNP NTB Prioritaskan BNNK Loteng
Lombok Tengah sinarlomboknews, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) guna membahas pembangunan BNN Kabupaten Loteng serta membahas maraknya peredaran Narkotika jenis Sabu di NTB. Kedatangan Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol. I Gde Sugianyar, disambut Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, Sekda Loteng, HM Nursiah, beberapa OPD lingkup Kabupaten Loteng, Kemenag Loteng, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Pertemuan belangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, Selasa (07/01).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNNP NTB, Brigjen I Gde Sugianyar Dwi Putra, menyatakan dari 10 Kabupaten yang direncanakan akan dibuatkan BNNK di NTB, Kabupaten Loteng merupakan prioritas utama pembangunan BNNK. Namun, pihaknya masih terkendala dana untuk segera membangun BNNK di Loteng. "Kita akan prioritaskan pembangunan BNNK di Loteng ini. Namun, untuk saat ini anggaran dari BNN masih lemah, hanya 1,4 triliun. Anggaran itu pun dibagi untuk 34 Provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Meski begitu, kami tetap semangat untuk menekan angka peredaran narkotika di NTB. Karenanya, Pemerintah Provinsi NTB membantu kami 500 juta tiap tahun sebagai bantuan operasional," terangnya.
Seperti diketahui, jelasnya, belum lama ini pihaknya telah menyita Narkotika jenis Sabu sebanyak 2 kg yang masuk lewat Bandara Internasional Lombok (BIL). Artinya, melalui jalur penerbangan domestik sangat rawan Narkotika masuk. Karenanya, pihaknya bekerja sama dengan pihak Bandara agar disampaikan informasi atau identitas penumpang yang membawa Narkotika kepada BNNP NTB. "Dengan adanya BIL di Loteng sebagai jalur masuk Narkotika tentu kita sangat membutuhkan BNNK agar penanganan semakin cepat. Selain itu, dengan adanya BNNK, pihak bandara akan lebih intens menjalin koordinasi dengan BNNK. Oleh sebab itu, kita akan prioritaskan BNNK di Loteng ini," ungkapnya.
Disampaikannya, penangkapan 2 kg Sabu yang masuk melalui BIL tersebut jika dirupiahkan sekitar 3 miliar. Setelah lolos membawa Sabu dari BIL, pihaknya berhasil menangkap pelaku di jalan Senggigi ketika hendak melakukan transaksi di depan Aruna Hotel. "Kita tidak bisa menyalahkan pihak Bandara karena ini terkait penerbangan domestik. Pihak bandara tidak punya kapasitas untuk memeriksa penumpang yang turun. Kecuali pada saat keberangkatan. Jadi, kita menangkap kurir ini di jalan ketika melakukan transaksi berdasarkan informasi yang didapatkan pihak BNNP," jelasnya.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil penelitian dari BNN bersama UI, dari tahun 2017, pengguna di NTB sebesar 63 ribu. Kalau secara nasional jumlahnya sekitar 4 jutaan. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Penyebaran narkoba ini sendiri sudah menyebar di semua wilayah. Bahkan merambah ke para pelajar. "Tidak ada satupun wilayah yang berani kita anggap bebas dari narkoba. Karena penyebaran narkoba itu sendiri sudah menyebar di semua wilayah. Tugas kita sekarang adalah bagaimana agar permintaan narkoba itu bisa kita tekan," paparnya.
Ditegaskan, tugas BNN sendiri terkait proses rehab bagi pengguna adalah jika pengguna itu datang dan minta untuk direhab. Pihak BNN sendiri menjamin rahasia identitas pengguna yang ingin direhab. Proses rehabilitasi pun tidak akan dipungut biaya. Semuanya gratis dan berlaku untuk semua lapisan masyarakat yang ingin direhab. "Kalau pengguna ingin direhab setelah ditangkap ya tidak bisa. Kalaupun harus direhab, korban akan menjalani hukuman dulu. Setelah hukuman dijalani, baru bisa kita rehab. Untuk pengguna yang sudah terlanjur kecanduan akan sulit sembuh total hanya pemulihan," terangnya.
Sementara, Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, mengapresiasi upaya dari BNNP yang telah memproritaskan BNNK di Loteng. Pihaknya sangat berharap jika BNNK di Loteng bisa segera terwujud. Mengingat, peredaran narkoba di Loteng sudah sangat memprihatinkan. Terlebih, barang haram tersebut sudah merambah di semua wilayah dan semua kalangan. "Semoga dengan adanya BNNK di Loteng ini bisa menekan angka peredaran Narkoba. Juga, para korban yang sudah terlanjur menggunakan Narkoba bisa kita rehab di sini," tandasnya.(Sln-02)
Lombok Tengah sinarlomboknews, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) guna membahas pembangunan BNN Kabupaten Loteng serta membahas maraknya peredaran Narkotika jenis Sabu di NTB. Kedatangan Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol. I Gde Sugianyar, disambut Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, Sekda Loteng, HM Nursiah, beberapa OPD lingkup Kabupaten Loteng, Kemenag Loteng, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Pertemuan belangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati, Selasa (07/01).
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNNP NTB, Brigjen I Gde Sugianyar Dwi Putra, menyatakan dari 10 Kabupaten yang direncanakan akan dibuatkan BNNK di NTB, Kabupaten Loteng merupakan prioritas utama pembangunan BNNK. Namun, pihaknya masih terkendala dana untuk segera membangun BNNK di Loteng. "Kita akan prioritaskan pembangunan BNNK di Loteng ini. Namun, untuk saat ini anggaran dari BNN masih lemah, hanya 1,4 triliun. Anggaran itu pun dibagi untuk 34 Provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Meski begitu, kami tetap semangat untuk menekan angka peredaran narkotika di NTB. Karenanya, Pemerintah Provinsi NTB membantu kami 500 juta tiap tahun sebagai bantuan operasional," terangnya.
Seperti diketahui, jelasnya, belum lama ini pihaknya telah menyita Narkotika jenis Sabu sebanyak 2 kg yang masuk lewat Bandara Internasional Lombok (BIL). Artinya, melalui jalur penerbangan domestik sangat rawan Narkotika masuk. Karenanya, pihaknya bekerja sama dengan pihak Bandara agar disampaikan informasi atau identitas penumpang yang membawa Narkotika kepada BNNP NTB. "Dengan adanya BIL di Loteng sebagai jalur masuk Narkotika tentu kita sangat membutuhkan BNNK agar penanganan semakin cepat. Selain itu, dengan adanya BNNK, pihak bandara akan lebih intens menjalin koordinasi dengan BNNK. Oleh sebab itu, kita akan prioritaskan BNNK di Loteng ini," ungkapnya.
Disampaikannya, penangkapan 2 kg Sabu yang masuk melalui BIL tersebut jika dirupiahkan sekitar 3 miliar. Setelah lolos membawa Sabu dari BIL, pihaknya berhasil menangkap pelaku di jalan Senggigi ketika hendak melakukan transaksi di depan Aruna Hotel. "Kita tidak bisa menyalahkan pihak Bandara karena ini terkait penerbangan domestik. Pihak bandara tidak punya kapasitas untuk memeriksa penumpang yang turun. Kecuali pada saat keberangkatan. Jadi, kita menangkap kurir ini di jalan ketika melakukan transaksi berdasarkan informasi yang didapatkan pihak BNNP," jelasnya.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil penelitian dari BNN bersama UI, dari tahun 2017, pengguna di NTB sebesar 63 ribu. Kalau secara nasional jumlahnya sekitar 4 jutaan. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Penyebaran narkoba ini sendiri sudah menyebar di semua wilayah. Bahkan merambah ke para pelajar. "Tidak ada satupun wilayah yang berani kita anggap bebas dari narkoba. Karena penyebaran narkoba itu sendiri sudah menyebar di semua wilayah. Tugas kita sekarang adalah bagaimana agar permintaan narkoba itu bisa kita tekan," paparnya.
Ditegaskan, tugas BNN sendiri terkait proses rehab bagi pengguna adalah jika pengguna itu datang dan minta untuk direhab. Pihak BNN sendiri menjamin rahasia identitas pengguna yang ingin direhab. Proses rehabilitasi pun tidak akan dipungut biaya. Semuanya gratis dan berlaku untuk semua lapisan masyarakat yang ingin direhab. "Kalau pengguna ingin direhab setelah ditangkap ya tidak bisa. Kalaupun harus direhab, korban akan menjalani hukuman dulu. Setelah hukuman dijalani, baru bisa kita rehab. Untuk pengguna yang sudah terlanjur kecanduan akan sulit sembuh total hanya pemulihan," terangnya.
Sementara, Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, mengapresiasi upaya dari BNNP yang telah memproritaskan BNNK di Loteng. Pihaknya sangat berharap jika BNNK di Loteng bisa segera terwujud. Mengingat, peredaran narkoba di Loteng sudah sangat memprihatinkan. Terlebih, barang haram tersebut sudah merambah di semua wilayah dan semua kalangan. "Semoga dengan adanya BNNK di Loteng ini bisa menekan angka peredaran Narkoba. Juga, para korban yang sudah terlanjur menggunakan Narkoba bisa kita rehab di sini," tandasnya.(Sln-02)
Comments
Post a Comment