Suhaili, Prihatin Peredaran Narkoba di Lombok Tengah Marak dan Tak Pandang Bulu


Lombok Tengah sinarlomboknews, Bupati Lombok Tengah H. Suhaili FT melaunching Pusat Informasi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Bencingah Adiguna Praya, Jumat (20/12). Setelah Bupati melaunching, dilanjutkan dengan jalan sehat sekaligus aksi kampanye anti narkoba mengelilingi kota Praya yang diikuti ribuan peserta. Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Loteng, HM. Suhaili, FT, Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, Ketua Komisi IV DPRD Loteng, H. Ahmad Supli, Ketua  Gerakan Anti Napza Berbasis Masjid (GANBM) Loteng, Anjar Siswara, ribuan ASN, Forkopimda, dan ribuan masyarakat peserta Kampanye anti narkoba.

Dalam sambutannya, Bupati Loteng, HM. Suhaili, FT, menyampaikan, kondisi Kabupaten Loteng terkait perederan narkoba sungguh memprihatinkan. Pasalnya, barang haram tersebut sudah menyebar luas, bahkan sampai ke pelosok Desa. Karenanya, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan tentunya tidak terlepas dari sinergitas semua elemen. "Barang haram jenis narkoba sudah sangat meresahkan. Seakan tidak pernah selesai dan terus meningkat. Bahkan, barang haram tersebut sudah menjamah semua elemen masyarakat. Tentu kita sangat prihatin dan khawatir dengan keadaan itu," ungkapnya.

Selanjutnya Bupati dua periode ini mengatakan berharap agar dalam waktu dekat BNN Kabupaten Loteng bisa terbentuk. Dengan begitu, peredaran narkoba di Loteng bisa tertangani. Terlebih, saat ini pihaknya telah melaunching pusat informasi rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Dengan begitu, kalau sudah terbentuk BNN di Kabupaten Loteng maka akan sangat saling mendukung antara pusat informasi tersebut dengan BNN. "Kita berharap BNN di Kabupaten Loteng bisa segera terbentuk. Kalau sudah terbentuk maka peredaran narkoba bisa dicegah. Apalagi, sekarang sudah ada pusat informasi rehabilitasi. Keduanya akan saling mendukung untuk meluruskan orang yang sudah terlanjur sakit dengan barang haram itu," tegasnya.

Suhaili juga menegaskan, dalam waktu dekat semua pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Loteng akan dites urine secara mendadak. Jika ditemukan pejabat yang positif menggunakan narkoba sesuai hasil tes urine itu maka pihaknya akan memberikan saksi sesuai aturan yang berlaku. "Peredaran narkoba saat ini tidak hanya menyasar kaum milenial. namun sudah menyasar semua elemen masyarakat," tutup bupati dua periode itu.

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Loteng, H. Ahmad Supli, menghimbau kepada semua pemerintah Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Loteng agar membentuk pusat informasi rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Kalau semua Desa/Kelurahan menerapkan itu maka akan memudahkan penanganan terhadap korban penyalahgunaan narkoba. Pihaknya mengaku tidak bisa menjangkau semua masyarakat jika pusat informasi rehabilitasi hanya dipusatkan di Leneng saja. "Kami harapkan pusat informasi ini  dapat dilaksanakan pula di tingkat Desa/Kelurahan. Kalau sudah diterapkan tentu akan memudahkan korban untuk kita rangkul dan rehab agar tidak lagi terjerumus oleh barang haram yang menyesatkan itu," tegas Supli.

Diakui, Pusat Informasi Rehabilitasi tersebut dibentuk atas dasar keprihatinan terhadap korban penyalahgunaan narkoba. Mengingat korban seringkali ditangkap polisi tanpa harus direhabilitasi. "Mereka hanya korban yang terjerumus oleh barang haram itu. Kita tidak ingin mereka yang menjadi korban ditangkap. Yang namanya korban harus kita rangkul, harus kita luruskan. Dengan adanya pusat informasi rehabilitasi ini, semoga korban banyak yang bersedia untuk direhab. Jadi, mereka tidak mesti ditangkap. Kita akan rangkul dan rehab siapa saja korban yang terjerumus narkoba itu," jelasnya.

Selain itu, ketua Gerakan Anti Napza Berbasis Masjid (GANBM) Loteng, Anjar Siswara, mengatakan, pihaknya mengumpulkan sekitar 3 ribu pemuda Loteng untuk mengikuti Kampanye Anti Narkoba. Dengan tujuan, bersama-sama menyatukan kata dan langkah melawan narkoba. Semua itu melalui kegiatan jalan sehat, dengan harapan para pemuda bisa menjadi garda terdepan menjaga lingkungannya masing-masing agar tidak terjerumus kepada barang haram tersebut. “Jangan sampai barang haram itu menjerat kita atau keluarga serta masyarakat. Kerenanya, melalui kegiatan ini kita harapkan masyarakat, khususnya pemuda bisa menjadi garda terdepan mengkampanyekan bahaya daripada narkoba,” tuturnya.

Diharapkan, kampanye anti narkoba ini tidak hanya dilaksanakan di Kabupaten saja. Melainkan, perlu juga untuk dilaksanakan di tingkat Desa/Kelurahan, lembaga-lembaga pendidikan, masjid dan Musolla. Intinya, semua masyarakat harusntahu dan sadar akan bahaya narkoba. "Dengan begitu, pencegahan narkoba akan lebih efektif jika kita semua satukan langkah dan pikiran untuk sama-sama menggaungkan bahaya narkoba. Kalau tidak sekarang kapan lagi. Mari kita satukan langkah cegah narkoba," himbaunya.

Menurutnya, jangan sampai Narkoba sudah menyebar dimana-mana baru bertindak. Upaya pencegahan harus terus dilakukan. Barang haram tersebut harus diantisipasi penyebarannha sejak dini. Kalau sudah begitu, maka masyarakat akan terbentuk pola pikirnya dan terhindar dari narkoba. “Semua harus berperan dalam mangantisipasi keberadaan barang haram itu. Ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada sesama. Semua harus menggema, katakan tidak pada Narkoba,” pungkasnya . tim

Comments

Popular posts from this blog