Ukir Sejarah Baru, MA Nurul Haq Loteng Raih Piala Gubernur di Festival Teater Se-NTB

Lombok Tengah, Silaqsaksikaninformasintb MA Nurul Haq Lingkungan Karang Bejelo Kelurahan Gonjak Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mampu mengukir sejarah baru bagi Loteng dalam festival Teater nuansa yang digelar di Taman Budaya Mataram tingkat pelajar SMA/MA dari tanggal 2 sampai 16 November 2019. Pasalnya, festival teater yang digelar selama 21 kali itu, Loteng belum mampu meraih juara umum. Namun kali ini, MA Nurul Haq mampu mengukir sejarah sebagai perwakilan Sekolah tingkat SMA/MA Kabupaten Loteng. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah MA Nurul Haq, Hj. Anita Isma, S.Pd, saat ditemui awak media di ruangannya pada Senin (18/11).

Hj. Anita menyampaikan bahwa prestasi gemilang yang diraih santrinya merupakan buah dari kerja keras pihak sekolah, pembina, pelatih dan para santri. Dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi, para santri mampu mempersembahkan juara umum piala Gubernur sekaligus menciptakan sejarah baru di Loteng sebagai juara umum.

"Selama 21 tahun festival teater se-NTB digelar, baru kali ini Loteng mampu mempersembahkan juara. Dari beberapa sekolah Negeri yang mewakili Loteng, sekolah kami mampu menjadi juara. Ini merupakan prestasi yang luar biasa," ungkapnya.

Diakui, prestasi yang diraih tidak terlepas dari peran kepala yayasan, pembina, pengurus teater, para guru, dan santri. Karena biar bagaimanapun tanpa sebuah kekompakan dan sinergitas dari semua pihak maka semua ini tidak akan bisa diraih.

"Teater ini sudah menjadi kegiatan ektrakurikuler sekolah. Selain itu, kita juga menerapkan pembinaan karakter 1 jam sekali dalam seminggu, yakni pada hari Kamis. Melalui pembinaan karakter itu kita mencari dan menggali potensi yang dimiliki oleh para santri," jelasnya.

Disampaikan, ketika pentas, para santri membawa naskah yang berjudul 'zera' karya Putu Wijaya. Naskah tersebut memiliki makna peraatuan dan kesatuan bangsa. Deiceritakan dalam naskah tersebut bahwa dengan kehadiran kucing persia ditengah keluarga yang yang tidak harmonis, pada akhirnya mampu mempererat kembali keharmonisan keluarga itu.

"Ada 6 santri yang kita kirim untuk pentas membawakan naskah 'Zera'. Keenam santri kita mampu mementaskan naskah tersebut dengan totalitas. Santri yang pentas yakni, Norma Azizah, Vikri Ramdani, Kurnia Arjuna, Mila Hidayati, Hariawan dan Cindi Aprilia," sebutnya.

Lebih jauh disampaikan, awalnya pihak sekolah tidak menuntut santrinya untuk menjadi juara. Pasalnya, saingan dari sekolah-sekolah yang ikut festival sangat diperhitungkan untuk menjadi juara. Namun setelah diumumkan, santrinya mampu menjadi juara umum mengalahkan sekolah-sekolah negeri yang cukup diperhitungkan menjadi kandidat juara.

"Kami sangat terharu setelah mendengar bahwa sekolah kami mampu keluar menjadi juara. Sebagai bentuk penghargaan kami kepada santri yang sudah tampil maksimal, kami pihak sekolah memberikan uang pembinaan. Hal itu dilakukan agar para santri lebih semangat lagi menorehkan prestasi untuk sekolah," tuturnya.

Disampaikan juga oleh Hj. Anita rasa terimakasih kepada Sopian Hadi selaku pelatih Teater. Berkat sentuhan tangan dinginnya, ia mampu memberikan suntikan mental dan semangat bagi para santri. Atas niat tulusnya melatih santri, akhirnya sejarah tercipta dan gelar juara pun mampu diraih.

"Ini merupakan langkah awal bagi  Kami. Kami berharap dengan prestasi yang diraih ini bisa membangkitkan semangat juang para santri untuk mengukir prestasi-prestasi lainnya," pungkasnya.win

Comments

Popular posts from this blog