Wakil bupati Loteng H fathul bahri Tidak Tepat Pemerintah Pusat mengganti Nama Bil menjadi Zam
Lombok Tengah silaqsaksikaninformasintb, Perubahan nama bandara Internasional Lombok ke Lia, Landasan International Airport menjadi nama Zama Zainudin Abdul Majid Airport, mendapat reaksi beragam dari masyarakat Lombok Tengah, bahkan lebih bayak yang menolak dari pada menerima dengan berbagai alasan yang di unggah ribuan warga di medsos, contohnya B. Hilmiati dalam akun resmi miliknya mengatakan tetapkan Bil karna sudah menyangkut Lombok terangnya dan masih banyak akun yang bahkan menjurus ke tingkat kasar.
Meyingkapi hal tersebut Wakil Bupati Loteng HL. Fathul Bahri mengatakan terkesan Tergesa - gesa pihak pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan dalam menerbitkan surat keputusan pergantian nama Bandara Lapangan Internasional menjadi Zam, Zainudin Abdul Majdi, sangat di sayangkan kami selaku pimpinan tertinggi di Gumi Tatas Tuhu Trasna tidak di libatkan dalam proses perubahan nama tersebut kami merasa terabaikan selaku warga Lombok Tengah tungkasnya 07 - 09 di Kantornya usai sidang Paripurna.
Lebih jauh Fathul menuturkan semalam ratusan orang dari lingkar selatan menelepon kami untuk meminta penjelasan terkait perubahan nama ini dan mereka sangat kecewa terkait hal ini, tentu untuk menjaga kondusifitas warga Lombok Tengah sangat saya sayangkan hal tersebut dan meminta kepada komponen bangsa ini terutama di lingkup Bil dan steikhoulder terkait, untuk meminta di tinjau ulang, pemberian nama tersebut tungkasnya.
Sementara itu ketua komisi 1 L rumiawan mengatakan hal senada, pada dasarnya kami bangga dengan nama fahlawan yang dipakai untuk menjadi nama Bil tersebut, tetapi sebagai warga masyarakat di Lombok Tengah tentu kecewa dengan pihaknya selaku Dprd tidak diminta rembuk bareng terkait pergantian nama bandara tersebut dan ini menurutnya tidak substansial, seharusnya pelayanan dan penataan yang harus di utamakan karna semua tahu keadaan semraut dan seperti bukan bandara tetapi lebih ke terminal bis tegasnya karna tentu harus ada mekanisme yang harus dibangun untuk menghindari hal yang tidak di inginkan terjadi tungkasnya.
Politisi Golkar ini menambahkan untuk pihak kementerian perhubungan meninjau ulang pemberian nama tersebut, untuk menghindari terjadinya gesekan di arus bawah dan berharap jangan di bawa ke ranah politik, ini murni dari suara rakyat tegasnya win
Lombok Tengah silaqsaksikaninformasintb, Perubahan nama bandara Internasional Lombok ke Lia, Landasan International Airport menjadi nama Zama Zainudin Abdul Majid Airport, mendapat reaksi beragam dari masyarakat Lombok Tengah, bahkan lebih bayak yang menolak dari pada menerima dengan berbagai alasan yang di unggah ribuan warga di medsos, contohnya B. Hilmiati dalam akun resmi miliknya mengatakan tetapkan Bil karna sudah menyangkut Lombok terangnya dan masih banyak akun yang bahkan menjurus ke tingkat kasar.
Meyingkapi hal tersebut Wakil Bupati Loteng HL. Fathul Bahri mengatakan terkesan Tergesa - gesa pihak pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan dalam menerbitkan surat keputusan pergantian nama Bandara Lapangan Internasional menjadi Zam, Zainudin Abdul Majdi, sangat di sayangkan kami selaku pimpinan tertinggi di Gumi Tatas Tuhu Trasna tidak di libatkan dalam proses perubahan nama tersebut kami merasa terabaikan selaku warga Lombok Tengah tungkasnya 07 - 09 di Kantornya usai sidang Paripurna.
Lebih jauh Fathul menuturkan semalam ratusan orang dari lingkar selatan menelepon kami untuk meminta penjelasan terkait perubahan nama ini dan mereka sangat kecewa terkait hal ini, tentu untuk menjaga kondusifitas warga Lombok Tengah sangat saya sayangkan hal tersebut dan meminta kepada komponen bangsa ini terutama di lingkup Bil dan steikhoulder terkait, untuk meminta di tinjau ulang, pemberian nama tersebut tungkasnya.
Sementara itu ketua komisi 1 L rumiawan mengatakan hal senada, pada dasarnya kami bangga dengan nama fahlawan yang dipakai untuk menjadi nama Bil tersebut, tetapi sebagai warga masyarakat di Lombok Tengah tentu kecewa dengan pihaknya selaku Dprd tidak diminta rembuk bareng terkait pergantian nama bandara tersebut dan ini menurutnya tidak substansial, seharusnya pelayanan dan penataan yang harus di utamakan karna semua tahu keadaan semraut dan seperti bukan bandara tetapi lebih ke terminal bis tegasnya karna tentu harus ada mekanisme yang harus dibangun untuk menghindari hal yang tidak di inginkan terjadi tungkasnya.
Politisi Golkar ini menambahkan untuk pihak kementerian perhubungan meninjau ulang pemberian nama tersebut, untuk menghindari terjadinya gesekan di arus bawah dan berharap jangan di bawa ke ranah politik, ini murni dari suara rakyat tegasnya win
Comments
Post a Comment