Bayak STR palsu di duga beredar di Lombok Tengah
Lombok Tengah Silaqsaksikaninformasintb.com Sulitnya para
perawat,Bidan non pegawai negeri memiliki STR Surat Tanda Registrasi ini untuk
melakukan aktifitas di profesinya baik bekerja di rumah sakit maupun puskesmas meyebabkan
mudah tergiur untuk memiliki STR dengan cara yang tak lazim. Dikatakan oleh Kabid keperawatan dan Binakes Lombok Tengah H.Najmul Erpan, Lebih jauh dia mengatakan
Untuk Perawat dan Bidan yang berstatus ASN secara otomatis
memiliki STR surat tanda registrasi dari data kami khusus di RSUDP sudah hampir
9,8 % telah memilikinya tinggal melengkapi berkasnya itu untuk yang tamatan Nurse di
Juni,Juli 2013 ke bawah, tetapi untuk yang tamatan 2013 ke atas baik honor ataupun ASN akan melalui tahapan
Ukom uji kompetensi yang tahapan ini harus dilakukan oleh para keperawatan dan
kebidanan terang Kabid Keperawatan dan Binakes H.L.Najmul Erpan, SKM,MPH.
Selanjutnya Kabid keperawatan ini melanjutkan tim pengujinya
itu berasal dari pusat datang dengan tim dan soalnya sendiri ke tiap kabupaten
dan kota yang ada di NTB , tim ini bernama MTKI (majlis tenaga kesehatan Indonesia)
dan tim inilah nantinya yangakan menerbitkan surat tanda regestrasi STR
tersebut berdasarkan peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia terangnya
21-05 di kantor bupati usai rapat safari ramadhan untuk loteng.
Terkait rumor yang beredar bayaknya STR palsu yang beredar
di Loteng dan hanpir 1000 tenaga Honor dan sukarela belum memiliki syarat
multlak untuk mengabdi yakni STR hal inilah yang diduga menjadi pemicu .Hal
inilah yang sedang ditelusuri oeh pihak Rumah Sakit Daerah Praya maupun yang
ada di pusesmas yangada di Lombok Tengah diduga adanya STR palsu tersebut,
menurut Najmul STR yang beredar hanya berupa surat keterangan saja tidak
berhologen ditaya mengenai kisaran bayar untuk satu surat keterangan STR “
Najmul mengatakan sekitar Rp 1.500.000- Rp 2.500.000 bebernya dan ini isunya
sudah lama karna tenaga perawat taupun bidan sulit bisa lulus oleh sistim
independent MTKI inilah yang memicu para perawat dan bidan ini terbujuk rayuan
untuk memiliki STR tersebut,karna siapapun bisa mengakses sistem Upom ini karna
melalui online dari 550 yang ikut test nanti yang lulus hanya 100 san dan juga
sudah tertulis jadi oknum akan mudah menjual STR palsu tersebut terangnya dan
untuk mengecek STR palsu atau tidak tinggal cek di MTKP majlis tenaga kerja
profensi pungkasnya, Win
Comments
Post a Comment